100 Contoh Reagen untuk Analisis Kuantitatif

Reagen dalam analisis kuantitatif memerlukan kemurnian tinggi dan seringkali disertifikasi (misalnya, ACS Grade, HPLC Grade, TraceMetal Grade) untuk memastikan akurasi hasil pengukuran.

I. Reagen untuk Titrasi (Volumetri) – (30 Contoh)

A. Titrasi Asam-Basa (Acidimetry/Alkalimetry):

1. Asam Klorida (HCl) – Larutan standar 0.1 N, 0.5 N, 1.0 N (untuk titrasi basa).
2. Natrium Hidroksida (NaOH) – Larutan standar 0.1 N, 0.5 N, 1.0 N (untuk titrasi asam).
3. Kalium Hidrogen Ftalat (KHP) – Standar primer (untuk menstandarisasi NaOH).
4. Natrium Karbonat (Na₂CO₃) – Standar primer (untuk menstandarisasi HCl).
5. Fenolftalein – Indikator pH (untuk titrasi asam-basa, pH 8.2-10.0).
6. Metil Jingga (Methyl Orange) – Indikator pH (untuk titrasi asam-basa, pH 3.1-4.4).
7. Bromotimol Biru (Bromothymol Blue) – Indikator pH (untuk titrasi asam-basa, pH 6.0-7.6).
8. Metil Merah (Methyl Red) – Indikator pH (untuk titrasi asam-basa, pH 4.4-6.2).
9. Campuran Indikator (misalnya, Bromocresol Green – Methyl Red) – Untuk titik akhir yang tajam.

B. Titrasi Redoks (Redox Titration): 10. Kalium Permanganat (KMnO₄) – Larutan standar 0.02 N, 0.1 N (oksidator kuat). 11. Natrium Tiosulfat (Na₂S₂O₃) – Larutan standar 0.025 N, 0.1 N (pereduksi). 12. Kalium Dikromat (K₂Cr₂O₇) – Standar primer (oksidator). 13. Kalium Iodida (KI) – Reagen dalam iodometri (untuk analisis klorin aktif, tembaga). 14. Pati (Starch Solution) – Indikator (untuk titrasi iodometri, membentuk kompleks biru tua dengan I₂). 15. Ferro Amonium Sulfat (Mohr’s Salt) – Standar primer (untuk permanganometri). 16. Oksalat (Sodium Oxalate) – Standar primer (untuk permanganometri). 17. Indikator Ferroin – Untuk titrasi cerimetri.

C. Titrasi Kompleksometri: 18. EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid) – Larutan standar 0.01 M, 0.02 M (untuk titrasi logam). 19. Buffer Amonia-Amonium Klorida (pH 10) – Untuk titrasi kesadahan total. 20. Eriochrome Black T (EBT) – Indikator (untuk titrasi kesadahan total). 21. Murexide – Indikator (untuk titrasi kalsium). 22. Calmagite – Indikator (alternatif EBT).

D. Titrasi Argentometri (Pengendapan): 23. Perak Nitrat (AgNO₃) – Larutan standar 0.01 N, 0.1 N (untuk titrasi halida). 24. Kalium Kromat (K₂CrO₄) – Indikator (metode Mohr, untuk klorida). 25. Ferri Amonium Sulfat (FeNH₄(SO₄)₂) – Indikator (metode Volhard, untuk halida). 26. Adsorpsi Indikator (misalnya, Fluorescein) – (metode Fajans).

E. Titrasi Karl Fischer (Penentuan Air): 27. Karl Fischer Reagent (Komponen tunggal/dua komponen) – Untuk titrasi coulometric atau volumetric. 28. Disodium Tartrate Dihydrate – Standar air. 29. Methanol Anhidrat – Pelarut untuk sampel. 30. Larutan Kalium Iodida dalam Piridin – Reagen Karl Fischer (historis).

II. Reagen untuk Spektroskopi UV-Vis & Kolorimetri – (25 Contoh)

Reagen ini bereaksi dengan analit membentuk senyawa berwarna yang intensitasnya diukur.

31. Reagen Nessler: Untuk kuantifikasi amonia (membentuk kompleks kuning-coklat).
32. Larutan Dithizone: Untuk kuantifikasi logam berat (misalnya, Pb, Hg, Cd).
33. Reagen Molibdat: Untuk kuantifikasi fosfat (membentuk kompleks biru molibdat).
34. Reagen Vanadat-Molibdat: Untuk kuantifikasi fosfat (membentuk kompleks kuning molibdovanadat).
35. 1,10-Phenanthroline: Untuk kuantifikasi besi (membentuk kompleks merah-oranye).
36. Ferrozine: Untuk kuantifikasi besi (membentuk kompleks ungu).
37. DPD (N,N-Diethyl-p-phenylenediamine): Untuk kuantifikasi klorin bebas dan total (membentuk warna merah).
38. SPADNS: Untuk kuantifikasi fluorida.
39. 4-Aminoantipyrine (4-AAP): Untuk kuantifikasi fenol (membentuk kompleks merah).
40. Barium Klorida (BaCl₂): Untuk kuantifikasi sulfat (metode turbidimetri).
41. Larutan Asam Askrobat: Untuk mereduksi molibdat dalam uji fosfat.
42. Larutan Sulfanilamide & NED (N-(1-Naphthyl)ethylenediamine dihydrochloride): Untuk kuantifikasi nitrit dan nitrat (setelah reduksi nitrat).
43. Kromium Heksafosfat: Untuk kuantifikasi seng.
44. Reagen Biuret (NaOH + CuSO₄): Untuk kuantifikasi protein (membentuk kompleks ungu).
45. Reagen Bradford (Coomassie Brilliant Blue G-250): Untuk kuantifikasi protein.
46. Reagen BCA (Bicinchoninic Acid): Untuk kuantifikasi protein.
47. TMB (Tetramethylbenzidine): Substrat kromogenik untuk HRP pada ELISA.
48. OPD (o-Phenylenediamine dihydrochloride): Substrat kromogenik untuk HRP pada ELISA.
49. P-Nitrophenyl Phosphate (PNPP): Substrat untuk Alkaline Phosphatase pada ELISA.
50. Larutan Standar Warna Platinum-Kobalt: Untuk pengukuran warna air (APHA Color).
51. Larutan Standar Formazin: Untuk kalibrasi turbidimeter.
52. Larutan Standar Kitosan: Untuk turbidimetri.
53. Potassium Dichromate Solution: Standar untuk kalibrasi spektrofotometer UV-Vis.
54. DNA Quantification Kits (misalnya, Quant-iT PicoGreen, Qubit™): Reagen fluoresen yang berikatan dengan DNA.
55. RNA Quantification Kits (misalnya, Quant-iT RiboGreen, Qubit™): Reagen fluoresen yang berikatan dengan RNA.

III. Reagen untuk Kromatografi (GC, HPLC, IC) – (25 Contoh)

A. Pelarut (untuk GC & HPLC): 56. Acetonitrile (HPLC Grade, LC-MS Grade): Fasa gerak HPLC, pelarut ekstraksi. 57. Methanol (HPLC Grade, LC-MS Grade): Fasa gerak HPLC, pelarut ekstraksi. 58. Air (HPLC Grade, LC-MS Grade): Fasa gerak HPLC. 59. Tetrahydrofuran (THF, HPLC Grade): Fasa gerak GPC, pelarut organik. 60. Hexane (GC Grade, HPLC Grade): Pelarut ekstraksi, fasa gerak normal-phase HPLC. 61. Ethyl Acetate (HPLC Grade, GC Grade): Pelarut ekstraksi. 62. Dichloromethane (DCM, HPLC Grade, GC Grade): Pelarut ekstraksi. 63. Isopropanol (HPLC Grade): Pelarut.

B. Aditif Fasa Gerak (untuk HPLC & LC-MS): 64. Asam Formiat (Formic Acid, LC-MS Grade): Aditif untuk LC-MS. 65. Asam Trifluoroasetat (TFA, LC-MS Grade): Aditif untuk LC-MS, analisis protein/peptida. 66. Amonium Asetat (Ammonium Acetate, LC-MS Grade): Buffer untuk LC-MS. 67. Amonium Formiat (Ammonium Formate, LC-MS Grade): Buffer untuk LC-MS. 68. Tris (Tris(hydroxymethyl)aminomethane) HCl: Buffer untuk HPLC biokimia. 69. Diisopropylamine (DIPA): Aditif untuk HPLC ion-pair. 70. Triethylamine (TEA): Aditif untuk HPLC ion-pair.

C. Reagen Derivatisasi (untuk GC): 71. MSTFA (N-Methyl-N-trimethylsilyltrifluoroacetamide): Derivatisasi untuk gula, asam organik. 72. BSTFA (N,O-Bis(trimethylsilyl)trifluoroacetamide): Derivatisasi. 73. Diazomethane Precursors: Derivatisasi karboksilat. 74. MTBSTFA (N-Methyl-N-(tert-butyldimethylsilyl)trifluoroacetamide): Derivatisasi.

D. Reagen untuk Kromatografi Ion (IC): 75. Asam Metanesulfonat (MSA): Eluen kation. 76. Potassium Hydroxide (KOH): Eluen anion. 77. Sodium Carbonate/Bicarbonate: Eluen anion.

IV. Reagen untuk Spektroskopi Serapan Atom (AAS) & ICP-OES/ICP-MS – (20 Contoh)

78. Asam Nitrat (HNO₃) TraceMetal Grade: Pelarut utama untuk digesti sampel logam.
79. Asam Klorida (HCl) TraceMetal Grade: Pelarut untuk digesti.
80. Asam Perchloric (HClO₄) TraceMetal Grade: Untuk digesti kuat.
81. Asam Hidrofluorida (HF) TraceMetal Grade: Untuk digesti sampel silika.
82. Asam Sulfat (H₂SO₄) TraceMetal Grade: Untuk digesti.
83. Larutan Standar Tunggal Elemen (100 ppm, 1000 ppm): Contoh: Pb, Cd, As, Hg, Cr, Cu, Fe, Ni, Zn, Mn, Ca, Mg, Na, K, dll. (berbagai merek seperti Merck Certipur, Inorganic Ventures, AccuStandard).
84. Larutan Standar Campuran Elemen: Misalnya, EPA drinking water standard mix.
85. Internal Standard (untuk ICP-MS): Misalnya, Indium, Rhodium, Germanium, Scandium.
86. Matrix Modifiers (untuk GF-AAS): Misalnya, Palladium Nitrate, Magnesium Nitrate.
87. Reagen Penghilang Interferensi: Misalnya, Larutan Strontium Klorida atau Lanthanum Klorida (untuk menekan interferensi Ca/Mg di AAS).
88. Larutan Tuning (untuk ICP-MS): Larutan yang digunakan untuk mengoptimalkan kinerja instrumen.
89. Argon (kemurnian tinggi): Gas pembawa/plasma (bukan reagen kimia, tapi krusial).
90. Larutan Blanko (Asam Murni): Untuk memverifikasi tidak adanya kontaminasi.

Setiap reagen ini, dengan grade dan konsentrasi yang tepat, memastikan hasil yang kuantitatif dan dapat diandalkan, yang merupakan pondasi dari kontrol kualitas, penelitian ilmiah, dan kepatuhan regulasi di berbagai industri.