Ketersediaan air bersih dan pengelolaan limbah yang efektif adalah tantangan utama di perkotaan Indonesia. Dalam konteks ini, Karbon Aktif muncul sebagai solusi vital yang efisien dan serbaguna. PT. Dewa Artha Niaga, sebagai distributor terkemuka, berkomitmen untuk menyediakan Karbon Aktif berkualitas tinggi, mendukung upaya pemerintah dan industri dalam menjaga kualitas lingkungan.

Analisis Fungsional dan Teknis Karbon Aktif

Fungsi Utama:

Karbon Aktif dikenal luas karena kemampuan adsorpsinya yang luar biasa, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi penjernihan air dan pengelolaan limbah:

  • Penghilangan Kontaminan Organik: Karbon Aktif sangat efektif dalam menghilangkan berbagai senyawa organik terlarut dari air, termasuk pestisida, herbisida, fenol, deterjen, dan produk sampingan klorinasi (seperti trihalometana). Ini krusial untuk memastikan air minum aman dan bebas dari zat berbahaya.
  • Deodorisasi (Penghilang Bau): Bau tak sedap pada air seringkali disebabkan oleh senyawa organik tertentu. Karbon Aktif mampu mengadsorpsi molekul-molekul penyebab bau ini, menghasilkan air yang jernih dan tidak berbau.
  • Penghilangan Warna: Karbon Aktif dapat menghilangkan warna yang disebabkan oleh zat organik dan anorganik dari air, meningkatkan estetika dan kualitas air.
  • Pengolahan Air Limbah: Dalam pengelolaan limbah perkotaan, Karbon Aktif digunakan untuk menghilangkan polutan yang sulit diuraikan secara biologis, seperti zat warna, obat-obatan, dan bahan kimia industri lainnya, sebelum air limbah dibuang ke lingkungan atau didaur ulang.
  • Penyaringan Sedimen Halus: Selain adsorpsi, struktur pori Karbon Aktif juga dapat membantu menyaring partikel-partikel padat tersuspensi yang sangat halus.

Bagaimana Karbon Aktif Dihasilkan?

Karbon Aktif diproduksi melalui proses dua tahap dari bahan baku organik yang kaya karbon:

  1. Karbonisasi: Bahan baku (misalnya batok kelapa, kayu, batu bara, gambut) dipanaskan dalam kondisi minim oksigen untuk menghilangkan komponen non-karbon (seperti hidrogen dan oksigen). Ini menghasilkan bahan berpori yang disebut “char” atau arang.
  2. Aktivasi: Char yang dihasilkan kemudian diaktivasi untuk mengembangkan struktur pori yang sangat besar dan luas permukaannya. Ada dua metode aktivasi utama:
    • Aktivasi Fisik (Uap): Char dipanaskan pada suhu tinggi (700-1000 °C) dengan uap air atau karbon dioksida. Uap air bereaksi dengan karbon, menghasilkan struktur pori yang kompleks.
    • Aktivasi Kimia: Char diresapi dengan bahan kimia (seperti asam fosfat atau seng klorida) sebelum karbonisasi dan kemudian dipanaskan. Bahan kimia tersebut berfungsi sebagai agen dehidrasi dan pengembang pori.

Hasil akhirnya adalah bahan dengan miliaran pori mikroskopis yang memberikan luas permukaan internal yang sangat besar (ratusan hingga ribuan meter persegi per gram), memungkinkan kapasitas adsorpsi tinggi.

Ketersediaan Produk dan Kemasan

PT. Dewa Artha Niaga menyediakan berbagai jenis Karbon Aktif dari merek-merek global dan lokal terkemuka, menjamin kualitas dan efektivitas untuk berbagai aplikasi:

  • Calgon Carbon (AS): Dikenal sebagai pemimpin global dalam teknologi karbon aktif, menawarkan produk-produk dengan kualitas dan kinerja premium.
  • Jacobi Carbons (Swedia): Salah satu produsen karbon aktif terbesar di dunia, dengan berbagai lini produk untuk aplikasi air dan gas.
  • Kuraray (Jepang): Menghasilkan karbon aktif berkualitas tinggi dengan teknologi canggih, terutama untuk aplikasi khusus.
  • Norit (Belanda/AS): Merek yang sangat dihormati, menyediakan berbagai jenis karbon aktif untuk air, makanan, dan farmasi.
  • Produsen Lokal (Indonesia): Karbon aktif dari batok kelapa lokal sangat populer karena bahan bakunya melimpah dan kualitasnya kompetitif, seringkali menjadi pilihan yang ekonomis dan berkelanjutan.

Kemasan yang Tersedia:

Karbon Aktif tersedia dalam beberapa bentuk dan kemasan, disesuaikan dengan kebutuhan dan skala proyek:

  • Granular Activated Carbon (GAC): Berbentuk butiran, umumnya dikemas dalam karung 20 kg atau 25 kg. Ideal untuk filter air, kolom adsorpsi, dan pengolahan limbah.
  • Powdered Activated Carbon (PAC): Berbentuk bubuk halus, dikemas dalam karung 20 kg atau 25 kg. Digunakan untuk dosis intermiten atau dalam aplikasi di mana kontak cepat diperlukan, seperti dalam pengolahan air minum.
  • Pelleted Activated Carbon: Berbentuk silinder kecil (pelet), sering dikemas dalam karung 20 kg atau 25 kg. Umumnya digunakan dalam aplikasi fase gas, meskipun juga bisa untuk aplikasi cair.

PT. Dewa Artha Niaga siap menjadi mitra Anda dalam menyediakan solusi Karbon Aktif yang optimal, memastikan air bersih dan pengelolaan limbah yang efektif untuk komunitas dan industri di seluruh Indonesia.